Oleh: Mohammad Lutfi Maula (181310015)

Mengapa masih banyak orang-orang Barat yang terobsesi dengan kajian kebudayaan orang-orang Timur? Pertanyaan ini, melintas begitu saja di kepala saya seusai mengikuti kuliah Pak Fadhil mengenai Orientalisme. Ya, kita tahu, orientalisme dapat diartikan sebagai upaya orang-orang Barat mengkaji kebudayaan orang Timur. Untuk apa orang-orang Barat mengkaji kebudayaan Timur? Banyak faktor, tentu saja. Namun, yang kerap ditemukan, nahasnya, ialah untuk memorak-porandakan kebudayaan Timur. Temuan ini tampak, misalnya, seperti dalam hasil kajian oleh Edward Said dalam bukunya, Orientalisme.

Namun demikian, di lain sisi, banyak juga manfaat yang hadir dari hasil kajian para orientalis terhadap budaya Timur. Seperti misalnya, banyak risalah sejarah yang baru terungkap berkat hasil kajian orang-orang Barat di Timur. Seperti temuan aksara pertama di Bagdhad—dalam sumber lain di Mesir, dan lain sebagainya.

Tetapi terlepas dari itu, yang tak boleh luput dari perhatian kita, ialah di satu sisi ada orang-orang Barat yang mengkaji kebudayaan Timur (orientalisme), dan di lain sisi ada pula orang-orang Timur yang mengkaji kebudayaan Barat (oksidentalisme).