Catatan belajar oleh: Mohammad Lutfi Maula
Apa yang terjadi jika Al-Ghazali tidak
pernah membaca risalah-risalah filsafat Yunani? Boleh jadi, Kitab Tahafut Al-Falasifah
tak akan pernah beliau tulis. Ya, bagaimanapun, kitab tersebut hadir menjadi sebentuk
risalah untuk mengkritisi dan atau merekonstruksi pemikiran filsafat Yunani ke dalam
ajaran Islam. Yang perlu kita ingat, semua itu bermula dari sebuah “perkenalan”:
perkenalan Al-Ghazali dengan pemikiran para filsuf Yunani. Pun, Ibnu Rusyd agaknya tak akan pernah menuliskan
risalah Tahafut al-Tahafut, jika beliau tidak pernah membaca atau mengenal karya
Al-Ghazali.
Perkenalan adalah permulaan. Saya yakin,
siapa pun tak bisa menampik hal ini. Tempo lalu saya, atau lebih tepatnya kami,
berkenalan dengan Pak Fadhil, selaku dosen yang mengampu mata kuliah Filsafat Timur.
Pada pertemuan tersebut, beliau memperkenalkan sekaligus membabarkan beberapa dasar-dasar
filsafat dalam tradisi Filsafat Timur. Sebagai ajang perkenalan, saya rasa hal itu
cukup menarik untuk memantik materi-materi selanjutnya. Bagaimanapun, perkenalan
yang baik akan berujung pada permulaan yang baik. Semoga. (*)
0 Komentar